Setiap orang tua punya cara-cara yang berbeda dalam mendidik dan mengenalkan anaknya pada dunia. Dan mereka juga memiliki prinsip-prinsip dalam metode pendidikan yang tidak bisa diganggu gugat.

Nah, sekarang saya akan sedikit bercerita tentang salah satu prinsip buya dalam mendidik anaknya. seperti yang tertera dalam judul, ini masalah Hape!

Dari dulu hingga sekarang buya sangat kekeuh dengan prinsip yang beliau pegang yaitu beliau tidak akan pernah membelikan anaknya telepon genggam. Benar saja, tidak ada satupun dari kami yang pernah mendapat kejutan bakal dibeliin hape. tidak satupun!

Sebagai seorang ayah, buya pasti punya alasan yang jelas atas tindakannya. Buya tidak pernah menyatakan secara langsung kepada kami, namun yang bisa saya tangkap adalah sikap buya ini terjadi karna buya tidak ingin anak-anaknya terlena pada dunia, buya tidak ingin karna hape kami menjadi lalai dalam beribadah, dan beliau juga takut nanti ketika di akhirat Allah akan meminta pertanggung jawaban darinya karna telah memberikan hape pada kami yang ternyata mendatangkan lebih banyak mudharat daripada manfaat.

Kami sebagai anak-anaknya, terus berusaha memahami prinsip ini. Kami tidak pernah membangkang, atau merengek padanya dan memaksanya untuk memenuhi permintaan kami. Walau terkadang kami sering cemburu pada anak-anak yang orang tuanya mau dan bisa membelikan mereka hape-hape keren dan canggih yang mereka inginkan yang sedang nge-tren pada waktu itu (sampai sekarang).

Lalu, dari mana kami bisa mendapatkan hape?
Yaa, Allah masih memberikan kami kesempatan untuk mengenal hape dengan baik, walaupun dengan cara yang cukup berbeda. Kami menabung untuk mendapatkannya! menabung dengan uang jajan seadanya. Atau kami memakai hape-hape yang buya dapat ketika memenuhi undangan dari suatu perusahaan seperti axis dan esia. Dan itupun, hape dengan model yang sudah jauh ketinggalan.

Kalau saya bagaimana?
yaa, saya ingat sekali.. saya baru bisa memiliki hape pribadi ketika kelas 2 MA. Itupun hape keluaran cina (nexian) bekas kakak saya. Sampai akhirnya hape itu disita sekolah karna dibawa adik saya ke pesantrennya. Hape kedua saya ber-merk Blackberry juga bekas kakak saya yang sekarang sudah berusia skitar 4 tahun dan masih saya gunakan hingga saat ini.

Buya sangat tegas pada dirinya sendiri, juga pada anak-anaknya.
Laptop kami, sama halnya dengan hape. Buya tidak pernah membelikan seperti yang kami minta. Tapi, ketika buya mendapat hadiah pemberian notebook dari temannya, itulah yang diberikan kepada kami untuk bekal perkuliahan.

Begitulah, beliau mencintai kami, anak-anaknya, dengan caranya. Love Buya :*

{ 1 komentar... read them below or add one }

  1. Ati juga pernah bilang gitu kak. ternyata benar. setiap orang tua punya cara yang berbeda2 ya kaa, apapun caranya semua demi kepentingan anaknya :)

    BalasHapus

- Copyright © 2013 Shofia Shabrina -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -