Tidak semua hal yang membuat orang bahagia harus kita kerjakan. Karena hakikatnya, kebanyakan orang tidak mengetahui situasi dan kondisi yang kita alami sehingga membuat mereka memberikan komentar tanpa dasar. Pasti semua kita sudah begitu familiar dengan kisah suami, istri dan keledai (di versi lain: ayah, anak, dan keledai tua). Jika belum, mari simak kisah berikut..
 

Suatu hari, sepasang suami istri hendak berjalan-jalan mengelilingi kampong. Dengan berbekal seekor keledai sebagai kendaraan, mereka mulai mengitari sudut-sudut kampong. Baru saja memulai perjalanan, mereka bertemu dengan sekelompok orang yang berteriak “ heii! Kalian sungguh tidak ber-perikemanusiaan, masa keledai kecil begini dinaiki oleh dua orang. Kasihan keledainya!” kurang lebih begitu isi teriakannya. Mendengar itu, akhirnya mereka berunding dan si istri memutuskan untuk turun.

Melanjutkan perjalanan mereka dengan kondisi si istri berjalan kaki dan suami diatas keledai, ternyata tak menghalangi mereka untuk menerima teriakan skelompok orang berikutnya. “Dasar suami egois! Masa istrinya dibiarin berjalan kaki?” komentar orang-orang itu. Suami dan istri tersebut kembali berunding dan memutuskan agar si istri saja yang diatas keledai, biarlah si suami yang berjalan kaki.

Ketika sedang asyik menikmati perjalanan, masih juga ada orang-orang yang memberi komentar tanpa diminta.”Istri durhaka! Pengennya enak sendiri aja, suami dibiarin sengsara!” cerca mereka. Mendengar itu, akhirnya sang istri turun dari keledainya dan berjalan bergandengan dengan sang suami.

Lalu? Apakah orang-orang sudah bisa diam dengan keadaan seperti itu?? Ternyata tidak! Ketika melewati sekelompok orang yang lain, mereka kembali diteriaki. “ehh! Kalian bodoh ya? Untuk apa punya keledai kalau ngga ditunggangi seperti in?”. Begitulah, orang-orang akan selalu berkomentar terhadap tindakan yang kita ambil yang membuat kita bngung sendiri.

Dari kisah diatas, kita dapat mengambil ibrah bahwa tak semua komentar dan perkataan orang harus kita dengarkan. Dan tidak semua hal-hal yang membuat orang bahagia itu harus kita kerjakan. Lakukanlah segala hal yang baik menurut kita yang membuat hati dan jiwa kita tenang dan tidak merugikan orang lain. Itu saja. Masalah mereka senang atau tidak, itu urusan mereka masing-masing.

Rasulullah pernah bersabda “mintalah fatwa hatimu! Sesungguhnya kebaikan adalah sesuatu yang menetramkan jiwa dan hati, sedangkan dosa adalah segala sesuatu yang mengusik jiwa dan meragukan hati…”

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Shofia Shabrina -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -