- Back to Home »
- Corat-coret , Psikologi »
- Mengapa Psikologi?? #2
Aku kembali menata niatku. Menata tujuanku dan merombak cita-citaku. Kebingunganku belum juga bertemu ujungnya. Semakin hari diri ini semakin takluk pada nafsu. Sibuk bermalas-malasan dan membuang waktu sehingga menjadi sangat tidak produktif untukku.
Pernah terbersit niatan seorang yang putus asa untuk berhenti melangkah di kampus biru. Entah mengapa pikiran ini terlintas begitu saja. Bahkan sudah mengutarakannya kepada Ummi "mi, shabrina malas kuliah". Ummi langsung memasang tampang kaget dan dengan tegas menasehati dan mengingatiku. Ah, pasti setan mulai mengambil peran atas niatan buruk ini. Astaghfirullah~
Berada di ladang yang kita tak begitu berbakat dalam mengolahnya tentu tidak akan memberi banyak manfaat bagi kita maupun orang lain. Itulah yang aku takutkan. Jurusan yang kugenggam saat ini menurutku bukanlah bidangku. Aku memang sedikit menyesal karena kesalahanku yang teramat plin-plan dalam menentukan jurusan dulunya. Aku bingung menetukan cita-citaku. Aku ragu dalam memilih masa depanku.
Dalam hati, aku selalu mencoba untuk menghibur diri, menguatkan tekad, dan mengokohkan azzam. Aku yakinkan bahwa keberadaanku disini merupakan salah satu skenario hidupku yang telah dirangkai oleh Sang Pencipta. Aku harus menerima, dan harus bisa menerimanya. Karena hidup ini pilihan. Aku sudah memilih, maka kewajibanku untuk menjalankan konsekuensi yang timbul akibat keputusan ini.
Perlahan... Perlahan... Perlahan..
Aku yakin, semua butuh proses yang tak sebentar~
huuaaaaa binaaa....
BalasHapusvya ingat pertanyaan vya di malam hari ke binaaa... :((