Perpolitikan Indonesia semakin memanas. Apalagi setelah deklarasi dua pasang capres dan cawapres, Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jusuf. Mungkin kompetisi ini semakin bergejolak karna hanya ada dua pasangan calon yang maju, sehingga lawan dan kawan itu terasa nyata.

Terlepas dari semua itu, aku mengalami sedikit dilema. Seperti yang sudah kita ketahui, PKS yang dari dulu sudah menggadang-gadangkan calon presiden dari kadernya sendiri, ternyata berujung nihil. Malah mengalirkan dukungan kepada pasangan Prabowo-Hatta. Ini sedikit banyak membuatku bingung sehingga aku meminta ustadzku yang merupakan salah seorang pembesar PKS di Sumatera Barat untuk sedikit bercerita menjelaskan semua ini.

Akhirnya terjadilah diskusi seru nan hangat di grup kami. Diskusi yang terasa semakin hangat setelah pertanyaanku muncul.

***

"Ustadz, bisa ngga sedikit bercerita tentang kenapa PKS memutuskan untuk berpihak ke Prabowo? Walaupun pada akhirnya kita bisa lihat kubu Islam (kecuali PKB) juga berhulu kesana. Kenapa Partai Islam ngga buat kubu baru aja ustadz?"

"Ceritanya agak panjang..
Kitalah yang pertama mnggagas pertemuaan partai-partai Islam. Itu yg kita lakukan pertama kali. Tapi sayangnya, ketua-ketua partai Islam yang lain ngga ada yang datang. Hanya Amin Rais yang datang dengan memaksakan Hatta Rajasa. Yang lain hanya diwakilkan, tapi PKS datang lengkap. Sedangkan PKB, sejak awal sudah menyatakan dukungan ke PDIP.

Kita juga sadar, seandainya 3 partai Islam: PKS, PPP, dan PAN mau bergabung, bisa cukup untuk mengusung capres. Tapi siapa calonnya? Semua tokoh dari ketiga partai ini jauh dibawah ARB. Apalagi untuk melawan Prabowo dan Jokowi. Klupun akhirnya dipaksakan 3 partai ini koalisi, siapa yang mau bayar biaya perjuangan memenangkan pilpres? Secara finansial, partai-partai Islam belum cukup memadai.

Diwaktu yang sama, Prabowo malah membuka komunikasi ke kita, PKS. Bahkan dia siap untuk menghadap ketua Majlis Syuro PKS. Malah mereka (pihak Prabowo) mau dengan syarat-syarat yang kita ajukan. Termasuk ketika kita mensyaratkan agar cawapres dibicarakan bersama.

Partai Islam belum ada yang kuat untuk berdiri sendiri. Kita tahu diri dengan hasil pemilu kemaren. Kita baru diterima oleh 6,79% rakyat Indonesia. Maka kita harus realistis. Dan partai Islam masih butuh partai nasionalis untuk menjadi lebih kuat. Kalau Islam membuat poros sendiri, atau PKS memilih oposisi, maka itu yang ditunggu oleh PDIP. Jokowi akan menang mudah.

Tentang cawapres..

Setelah deklarasi PKS dengan Gerindra hari sabtu, hari ahadnya semua pimpinan partai pendukung rapat untuk membahas cawapres. Kita memang mengajukan 3 calon kita. Tapi kita tak memaksakan. Kita ingin cawapres yang didukung bersama dan membawa kemenangan. Kita memang punya kekuatan kader, tapi tidak punya kekuatan finansial."

***

"Ustadz, belajar dari pengalaman, apa PKS ngga takut koalisinya bakal dikhianati seperti sebelumnya?"

"Kita tidak bisa menebak masa depan. Kita sudah membuat dan menyempurnakan poin-poin koalisi dan kesepakatan. Karna PKS, Gerindra, dan parta-partai pendukung lainnya memiliki jumlah kursi DPR-RI yang ngga jauh beda, maka koalisi hampir bisa dibilang berimbang."

***

"Bukankah Prabowo memiliki banyak msalah dari dulu ustadz?"

"Jangan tertipu dengan berita-berita tentang masalah Prabowo. Itu semua serangan tim media lawan. Ini perang. Jangan berfikir linear. Prabowo masalahnya sudah selesai. Kenapa sekarang diungkit-ungkit lagi? Dulu waktu Prabowo berpasangan dengan Megawati, kenapa isu dan tuduhan itu tidak muncul?

Jangan mudah percaya.."

***

Itulah diskusi kami malam ini. Sedikit banyak sudah memberi pencerahan kepadaku dan teman-teman yang juga terlibat dalam diskusi ini. Intinya, keputusan Syura PKS ini sudah melalui kajian dan penyaringan yang ketat dan juga meyakini bahwa ini adalah keputusan yang paling sedikit mudharatnya. "PKS mendukung Prabowo-Hatta".

Semoga berkah dan mencerahkan. #SelamatkanIndonesia

{ 1 komentar... read them below or add one }

  1. haha, Mantap ka.. :)
    Prabowo-Hatta , ayo lanjutkan :D . Selamatkan Indonesia :D

    BalasHapus

- Copyright © 2013 Shofia Shabrina -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -