Hari ini aku akan terbuka.
Ya, secara terbuka aku mengajak dan menawarkan teman-teman semua untuk bergabung dan ikut memilih pilihanku. Ya, memilih partai yang sama denganku. Partai dengan nomor punggung 3.
Ini sebuah ajakan, penolakan pasti tak terhindarkan. Namun, aku disini mengajak dengan cara yang paling ahsan yang pernah aku dapati dan pelajari dari sirah nabi. Ya! Cara yang digunakan Mush'ab bin Umair dan As'ad bin Zararah untuk menyebarkan islam di madinah sebelum menyambut hijrahnya Rasulullah.

Kalau ada yang berkata "Itu kan islam, tentu beda!"

Ya memang. Islam agama yang benar, yang tentu saja tidak boleh ditolak. Islam adalah kebaikan. Dan kebaikan adalah bagian dan ciri khas Islam itu sendiri. Dan aku sekarang, akan menawarkan sebuah kebaikan yang aku yakini adalah bagian dari agama kita, Islam.

Mari kita sedikit bercerita tentang Mush'ab dan As'ad. Sepenggal saja.

***

Mush'ab yang kala itu diutus Rasulullah untuk terlebih dahulu berhijrah ke madinah, menempati rumah As'ad, salah satu orang madinah yang pertama kali masuk Islam.

Suatu hari, ketika mereka sedang bercengkrama dengan para muallaf, datanglah Usaid bin Hudhair, kepala suku kabilah abdul asyhal di madinah, menghampiri mereka lengkap dengan senjatanya dan menodong Mush'ab. Dengan kasar Usaid berteriak "untuk apa kalian berdua kemari? Untuk membodoh-bodohi saudara kami yang lemah? Jika kalian sayang pada nyawa kalian, tinggalkan kami!!".

Mendengar itu, dengan ramah mush'ab berkata "mengapa engkau tidak duduk dan mendengarkan apa yang kukatakan? Jika hal itu memuaskanmu, maka terimalah. Jika tidak, tinggalkanlah". Usaid menjawab "itu adil".

***

Seperti yang mush'ab ucapkan kepada usaid, maka aku juga akan mengucapkannya kepada teman-teman semuanya. Jika ajakan yang aku sampaikan memuaskan teman-teman, maka terimalah. Jika tidak, tinggalkanlah. Tanpa meninggalkan rasa yang tidak enak dihati-hati kita semua agar ukhuwah tetap terjaga.

Aku, seperti yang sudah dituliskan diawal, mengajak teman-teman untuk memilih partai nomor 3.

Mungkin teman-teman merasa semua partai ngga ada yang benar. Semua sama saja. Saya setuju! Karena kebenaran yang hakiki hanyalah milik Allah. Dia tanpa cela, tanpa salah, dan Maha Sempurna. Partai itu bukanlah buatan Tuhan, ia kreasi manusia yang tentu saja penuh dengan kecacatan. Tak ada yang sempurna. Tapi, bergerak dan berusaha menuju kesempurnaan, itu pilihan yang terbaik bukan?

Karna itulah kami meminta bantuan teman-teman semuanya untuk memberi masukan, kritikan, dan saran untuk membangun negara kita, INDONESIA, melalui partai ini. Partai yang sejauh ini memiliki jumlah skandal korupsi paling sedikit dibanding yang lain. Dan jika teman-teman mengikuti alur beritanya dengan perasaan yang netral, teman-teman akan dapati bahwa skandal-skandal yang berkaitan dengan partai ini berakhir tanpa bukti yang jelas, bahkan tidak sedikitpun merugikan negara.

Saya tidak sedang berfanatik ria. Saya yakin, teman-teman semua adalah manusia terpelajar yang bisa membaca sesuatu tidak dengan kacamata kuda dan tidak hanya dari satu sumber berita.

Jika ada yang berkata, dunia perkuliahan bukanlah dunia politik. Maka dengan tegas saya menjawab "jika anda berpikir begitu, suruhlah pemerintah mengubah usia untuk pemilih pemula. Dengan menetapkan usia 17 tahun sebagai syarat memilih, jangan salahkan jika perpolitikan pemuda INDONESIA lebih cepat dewasa!"

Sekali lagi. Ini saatnya teman-teman menentukan pilihan terbaik untuk masa depan INDONESIA yang lebih menjanjikan. Saya pribadi secara terbuka mengajak teman-teman semua memilih partai yang saya pilih. Partai yang terdepan dalam membantu sesama. Partai yang kader-kader militannya hampir menyerupai para TNI. Partai yang sangat sigap menjadi relawan disaat bencana-bencana menghadang.

Partai Kita Semua.

"Jika ajakanku memuaskan teman-teman, maka terimalah. Jika tidak, tinggalkanlah. Tanpa meninggalkan rasa yang tidak enak dihati-hati kita".

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Shofia Shabrina -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -