Hari ini.. (27 Maret 2014)
Aku diharuskan mengikuti training HLC yang dimulai dari jam 8.30 sampai jam 1 siang. Karna aku tidak begitu interested dengan agenda ini, (maaf kak puti & kak oya :p) aku lupa untuk melihat jadwal acara tersebut. Aku baru tersadar ketika jarum pendek jam sudah menunjuk angka 8. Jadilah aku telat, tapi tetap saja aku bergerak dengan santai :D

Setelah training ini, aku yang lebih senang menghabiskan waktu dikamar sendirian ketika liburan ini tetiba diajak salsa untuk makan siang bareng dikamar kak radhiyah. Agak berat sih, karna aku terpaksa harus menaiki tangga maut menuju asramanya. Haha..

Ini pertama kalinya aku menginjakkan kaki di kamarnya kak radhiyah. Mungkin karna kedatanganku tak disangka-sangka, dia cukup kaget melihat sosokku yang tersenyum manis meliriknya yang perlahan membuka pintu kamar. "Aaaakk, tunggu tungguuuu.." teriaknya. Mungkin ada sesuatu yang tak layak diketahui tamu. :p

Sekitar 2 jam lebih aku menghabiskan waktu disana. Makan siang bareng dengan menu yang diberikan pihak HLC setelah selesai training tadi, serta berbual-bual tentang banyak hal dengan mereka sambil sesekali tertawa lebar, termasuk topik yang tak pernah dingin bagi para jomblo, nikah. Ini momen langka bagiku!

Pukul 3.30, aku berniat hendak pulang. Mengingat masih ada tugas yang belum tersentuh sedikitpun. Dan kebetulan juga, kak radhiyah dan salsa juga akan keluar menjemput kak oya dan kak puti di main stair, dan juga kak tami di putrajaya. Jadi, aku ditumpangin dengan mobilnya menuju mahallah.

Tapi, sesampainya di main stair kampus, sambil menunggu kak oya dan kak puti, terjadi sebuah percakapan antara aku, kak radhiyah, dan salsa. (Kurang lebih percakapannya begini :D)

Kak radhiyah nanya "shab, kamu kosong kan skarang ni?".

Aku jawab "kosong sih kak, tapi mau ngerjain tugas ni, knapa kak?".

"Ooh, gitu. Ikut kita yok!" Ajaknya.

"Hmm, ngga usahlah kak" jawabku serius.

"Bawa aja dia kak, sekali-sekali diculik!" Salsa nyeletuk.

Aku dibelakang dibuat ngakak "eeeh, janganlah.. Ahhahhaa.. Aku masih ada kerjaan".

Kak radhiyah nyahut "ide bagus sa! Oke, shabrina kita culik"

"Aaaakk.." Aku pingsan. Haha..

Kak oya dan kak puti mulai terlihat dari atas main stair. Mereka berjalan mendekati mobil. Aku yang (pura-pura) tidur atau sebut aja pingsan memenuhi kursi belakang mobil. Kak puti yang membuka pintu dengan tawanya (entah bahagia atau..) menepukku dan menyuruhku bangun. Aku yang masih sok pura-pura, terbangun. Lalu duduk dan dengan tampang malu-malu watados langsung nanya "siapa ya?".

Jadi mereka berdua kaget melihat kehadiranku disana. Karna menurut sejarah, aku ngga pernah mau diajak jalan keluar kampus. Tanpa rasa bersalah, mereka menertawakanku. Aku yang menjadi korban drama ini dengan tegas berkata "ini penculikan tanpa rencana!".

Disepanjang perjalanan aku terus bertanya "kemana tujuan kita?". Kak radhiyah sih udah ngejawab dari awal kalo kita mau ke putrajaya. Tapi, tak ada seorangpun yang mau menjawab ketika aku tanya "mau ngapain di putrajaya?". Mereka paling cuma bilang "mana ada penculik ngasih tau tujuan ke orang yang diculik :p". Aiisss >.<

Jadinya, sepanjang perjalanan aku dibuat penasaran. Dan sepanjang itu juga aku mendramatisir keadaan. Sampai kami berada di mesjid putra untuk menjemput kak tami. Skitar 15 menit kemudian, barulah kak tami nongol dan berjalan mendekati mobil.

Kak tami pun kaget melihat kehadiran sesosok bidadari beransel. Tumben-tumbenan mau diajak. Aku langsung bilang "ini penculikan!". Kak tami langsung ketawa, ntah ngeledek ntah bahagia. Yang aku tau, semua orang didalam mobil ini sangat senang dengan kehadiranku.. :D

Akhirnya, aku mengetahui kemana mereka akan bertolak. 'International Hot Air Balloon Fiesta' kesanalah mereka menuju. Mereka sibuk membicarakan tiket masuk, aku sibuk nyeletuk "kak yang diculik gimana?". Yang diculik, ngekorin kita aja. Haha..

Ditempat pembelian tiket, sudah mengantri ratusan orang. Jatah tiket yang tersedia hanya untuk 180 orang. Kami entah diurutan keberapa, tetapi kami tetap berusaha menunggu sampai ada keputusan kalau tiket 'sold out'. Waktu ashar sudah masuk, sedang kami harus mengantri disana. Akhirnya, kami shalat bergantian menjadi 2 shift. Shift pertama: kak radhiyah, kak oya, dan kak puti. Shift kedua: kak tami, salsa, dan aku.

Dengan menyimpan penuh harap, kami mengantri. Salah seorang panitia mendekati barisan dan memberikan sedikit briefing. Lalu kak tami bilang ke panitia itu untuk menghitung 180 orang dalam barisan yang bisa mendapatkan tiket, agar yang tidak masuk hitungan tidak perlu berharap atau menunggu lama.

Beberapa menit kemudian, seorang panitia menghitung. Terdengar suaranya yang sayup-sayup sampai sudah menghitung setengah barisan dan itu sudah mendekati angka 180. Sepertinya, memang belum rejeki kami untuk menikmati naik balon udara.

Langsung saja salah satu dari kami bertiga menelpon kak puti. Dengan rasa kecewa, kami mengungkapkan apa yang terjadi. Disana juga tercium aroma kekecewaan yang amat dalam, apalagi kak radhiyah. Kalau aku sih, enjoy aja. Kan diculik! Haha..

Sambil menunggu kak radhiyah menjemput kami menuju surau, kami mencari tempat teduh untuk sedikit beristirahat. Penantian yang sia-sia, bisikku. Hp kak tami berdering, tandanya kak radhiyah sudah sampai dan berada di tempat dia memarkir mobilnya diawal tadi. Dan kami menuju surau.

Selesai shalat, kami kembali menuju mobil. Disana kembali terlihat wajah-wajah kecewa. Aku hanya bisa ketawa cekikikan sambil membatin, mungkin ini balasan Allah atas 'penculikan' ini. Haha..

Untuk mengobati kekecewaan ini, kami hajar dengan wisata kuliner. Bukan wisata sih sebenarnya, hanya masih berkeliling ditempat yang sama yang kebetulan juga diramaikan dengan gerai-gerai makanan. Cuma buat keren-kerenan aja nyebutnya wisata kuliner.

Aku dengan status diculik ini ya ngikut-ngikut aja. Ngga banyak minta, tapi kalo dikasih ya ngga nolak (haha). Jadi kita makan char kuetiaw spesial bareng dan ditemani minuman alakadarnya, sebelumnya sempat ngemil beberapa makanan juga sih.

Ternyata balon udara yang tadinya bakal kita naikin, ngga jadi lepas landas karna cuaca senja itu kurang bersahabat. Kami tertawa lepas, ntah menertawakn diri sendiri atau orang lain karna pembatalan itu. Kami hanya berpikir "untung kita dibatalin dari awal, kalo dibatalinnya sekarang pasti keceber (kecewa berat) banget!".

Ngga terasa, azan maghrib sudah berkumandang. Alhamdulillah, dengan perut yang penuh akibat dipaksa menghabiskan kuetiaw kak puti yang tersisa, aku terseok menuju mesjid bersama para penculik. Emang dasarnya udah peribut juga, sepanjang perjalanan kami malah bercanda dan ketawa-ketiwi ngga jelas. Padahal suara imam dari mesjid terdengar jelas. Astaghfirullaah..

Aahh, baru sekali itu menyaksikan putrajaya saat malam. Indah!! Suasananya romantis, ditepian danau ditemani kilauan lampu. Hanya pujian untukMu yang bisa terucap ya Rabb atas keindahan yang menggambarkan betapa indahnya Engkau. Subhanallaah..

Ternyata kami tiba dimesjid disaat imam sudah mengucap salam. Ahh, telat! Akhirnya kami membuat jama'ah baru yang diimami salsa. Selesai shalat, rawatib, zikir, dan do'a, kami tidak lupa untuk foto-foto! Haha. Padahal ya, orang di mesjid lagi pada yasinan terkait kejadian MH370, kami malah sibuk 'tongsisan'. Astaghfirullaah.. (Lagi)

Keluar dari mesjid, kembali kami mengitari tepian danau dengan kilau-kilau lampu di seberangnya. Kami menuju komplek kuliner lagi untuk beli es krim, karna kak radhiyah lagi ngidam banget sama es krim. Sejak kami makan kuetiaw tadi, dia udah teriak-teriak pengen es krim tapi tertunda karna maghrib udah tiba.

Masing-masing kami menikmati se-cup kecil es krim. Sambil melirik-lirik, ternyata balon udaranya jadi diterbangkan. Oalaah, hasrat kami kembali muncul. Tapi, kali ini mungkin tidak sebesar diawal. Dengan perasaan ikhlas, kami hanya menikmati 2 balon udara yang ternyata terbang hanya sebatas naik-turun. Aku kira balon raksasa ini akan membawa kita mengitari langit-langit putrajaya. Pasti seru! Sayangnya, tidak sepserti itu. Yaudah~

Setelah lelah menyaksikan aksi yang cukup membosankan itu, akhirnya kami bersiap pulang. Sesampainya di mobil, ternyata kak radhiyah terpisah dari kami. Mungkin dia singgah atau parkir disuatu tempat. Langsung saja aku teriak "sembunyi yuk!". Semua nyahut "yuk yuuuuk.."

Kami sembunyi barengan di belakang mobil tetangga. Sambil cekikikan, kami memperhatikan gerak kak radhiyah yang perlahan mendekati mobil. Mungkin kalo ada yang ngerekam pergerakan kami dibalik mobil itu, pasti dia bakal ngakak. Lucu banget! Karna kami geraknya sambil ngomong, jadinya cepat ketahuan sama kak radhiyah. Finally, tiba di penghunjung waktu. Dengan sisa-sisa tenaga, kami pulang menuju kampus.

Inilah sekelumit cerita tentang penculikan bidadari. Aneh sih, tapi nyata! Bahkan kak radhiyah nge-tweet kalo penculikanku adalah penculikan termewah. Kalo kak tami bilang, aku ini korban yang merepotkan. Haha, anyway apapun komentar para penculik, aku yakin mereka pasti merasa bahagia karna telah menculik aku. Jazakunnallaah~
Displaying Screenshot_2014-03-28-10-13-03-1.png
Para penculik:
1. Radhiyah Kasuba
2. Salsabila
3. Putifatma Hanum Melati
4. Siti Ruqoyah
5. Tami Astie Ulhiza

Ps: Para penculik masih jomblo.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Shofia Shabrina -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -