- Back to Home »
- Corat-coret , Nasional , Opini »
- #AntiGolput
Pemiilihan calon legislatif akan diadakan secara resmi pada tanggal 9 April mendatang di Indonesia. Untuk masyarakat Indonesia yang berada diluar negri, pemilu diadakan pada hari yang berbeda-beda hampir disetiap negara. Khusus untuk Malaysia, pemilu akan dilaksanakan 4 gelombang, 3 gelombang untuk para pekerja (menyesuaikan jadwal kerjanya) dan 1 gelombang untuk umum yang akan diselenggarakan besok, 6 April.
Masyarakat Indonesia sangat dialu-alukan untuk tidak melakukan praktik golput bagaimanapun caranya. Kita dimohonkan untuk memanfaatkan hak suara kita dengan sebaik-baiknya. Memang sih itu hak, terserah pada pemilik hak, hak-nya mau diapain. Tapi menurutku, hak memilih ini tak sekedar hak, ia lebih dari itu. Ia merupakan hak yang menuntu kewajiban. Nah lho?
Kenapa aku bilang begitu? Karena ternyata, setelah memilih apa yang akan kita perbuat terhadap hak kita, kita akan dimintai pertanggung jawabannya. Memilih dengan hati nurani dan berdasarkan pengetahuan kita tentang siapa dan apa yang akan dipilih akan memudahkan kita memberi laporan pada Allah nantinya, karna hati nurani tak pernah salah dalam memilih kebaikan. Namun jika kita memilih sebaliknya, inilah yang akan merepotkan kita di dunia juga di akhirat, jika kita mengetahui yang baik tapi malah memilih yang buruk.
Kalau golput? Memang sih golput itu merupakan sebuah pilihan, tapi pilihan yang amat sangat tidak bijaksana. Pemilu ini dari kita dan untuk kita. Masa kita ngga mau ikut andil dalam memilih pemimpin kita? Memilih wakil-wakil rakyat untuk menyampaikan aspirasi-aspirasi kita? Dan golput ini juga akan ditanyai oleh Allah di akhirat nanti.
Yang golput, jangan marah jika kebijakan pemerintah tidak sesuai dihati rakyat!
Yang golput, jangan demo jika kebijakan pemerintah bertentangan dengan prinsip adat!
"Wong kamu dulunya ngga milih saya, dan tidak juga menentang saya? kenapa kamu musti heboh?"
Mari kita buka lagi hati dan pikiran kita tentang mudharat yang muncul ketika kita lebih memilih golput. Kita pelajari kehidupan calon-calon yang tersedia beserta track-recordnya dan juga kontribusinya di masyarakat. Hidup ini pilihan antara yang baik dan yang buruk (Asy-syams: 8), tidak ada pertengahan (golput). So, selamat menunaikan hak sobat! Ikuti kata hati kita, maka yang terbaiklah yang akan juara! Istafti qalbak!! :)
Masyarakat Indonesia sangat dialu-alukan untuk tidak melakukan praktik golput bagaimanapun caranya. Kita dimohonkan untuk memanfaatkan hak suara kita dengan sebaik-baiknya. Memang sih itu hak, terserah pada pemilik hak, hak-nya mau diapain. Tapi menurutku, hak memilih ini tak sekedar hak, ia lebih dari itu. Ia merupakan hak yang menuntu kewajiban. Nah lho?
Kenapa aku bilang begitu? Karena ternyata, setelah memilih apa yang akan kita perbuat terhadap hak kita, kita akan dimintai pertanggung jawabannya. Memilih dengan hati nurani dan berdasarkan pengetahuan kita tentang siapa dan apa yang akan dipilih akan memudahkan kita memberi laporan pada Allah nantinya, karna hati nurani tak pernah salah dalam memilih kebaikan. Namun jika kita memilih sebaliknya, inilah yang akan merepotkan kita di dunia juga di akhirat, jika kita mengetahui yang baik tapi malah memilih yang buruk.
Kalau golput? Memang sih golput itu merupakan sebuah pilihan, tapi pilihan yang amat sangat tidak bijaksana. Pemilu ini dari kita dan untuk kita. Masa kita ngga mau ikut andil dalam memilih pemimpin kita? Memilih wakil-wakil rakyat untuk menyampaikan aspirasi-aspirasi kita? Dan golput ini juga akan ditanyai oleh Allah di akhirat nanti.
Yang golput, jangan marah jika kebijakan pemerintah tidak sesuai dihati rakyat!
Yang golput, jangan demo jika kebijakan pemerintah bertentangan dengan prinsip adat!
"Wong kamu dulunya ngga milih saya, dan tidak juga menentang saya? kenapa kamu musti heboh?"
Mari kita buka lagi hati dan pikiran kita tentang mudharat yang muncul ketika kita lebih memilih golput. Kita pelajari kehidupan calon-calon yang tersedia beserta track-recordnya dan juga kontribusinya di masyarakat. Hidup ini pilihan antara yang baik dan yang buruk (Asy-syams: 8), tidak ada pertengahan (golput). So, selamat menunaikan hak sobat! Ikuti kata hati kita, maka yang terbaiklah yang akan juara! Istafti qalbak!! :)