Miss Universe yang kali ini diselenggarakan di Rusia, telah mencuri perhatian beberapa pihak, khususnya orang minang. Ini dikarenakan salah satu kontestan utusan Indonesia di ajang buka-bukaan ini adalah orang minang asli yang sangat lekat dengan nilai "Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah". Dan tentu saja Miss Universe ini sangat bertentangan dengan nilai yang dipegang oleh orang minang.

Miss Universe ini secara umum telah menjatuhkan harga diri Indonesia yang berlabel negeri dengan penduduk muslim terbesar di dunia serta secara khusus telah mempermalukan orang minang. Bagaimana tidak, ajang yang menghadirkan ratusan wanita cantik nan seksi dari berbagai negara ini telah mengotori ranah Indonesia dengan kompetisi-kompetisi yang tidak sejalan dengan agama islam sebagai agama nomor wahid di Indonesia.

Apa sebenarnya tujuan para wanita ini sehingga mereka berani melakukan ini semua? Ya! Tujuan utamanya hanya satu: mereka ingin memiliki prestasi di bidang yang mereka anggap mereka berbakat didalamnya. Prestasi yang membuat mereka hina, tak hanya dimata manusia, tapi juga dimata Allah.

Apakah tidak ada cara lain dalam mencipta prestasi?

Ada banyak sekali cara sebenarnya yang bisa kita lakukan untuk berprestasi tanpa harus mengumbar-umbar diri atau bahkan menelanjangi diri. Banyak sekali pemuda-pemudi berprestasi yang menutup aurat dengan rapi. Seperti yang baru hangat diberitakan media tentang seorang gadis muslim yang masuk dalam list '50 remaja terpintar di dunia' yang bernama Saheela Ibrahim. Belia asal nigeria ini sama sekali tidak memamerkan auratnya untuk meraih pencapaian besar itu, malah dia menutupnya dengan baik.

Mungkin sebagian dari kita akan berkata "itu mah beda, Miss Universe itu sesuatu yang berkaitan dengan model, busana, dan kecantikan bukan pada otak maupun kepintaran. Kalau itu mah bisa aja tanpa memamerkan aurat."

Tenang, masih ada lagi contoh lain yang sangat dekat kaitannya dengan Miss Universe, model, busana, dan kecantikan. Kenal Dewi Sandra? Yaa, artis cantik yang akhirnya memutuskan untuk istiqamah memakai busana muslimah. Malah sejak saat itu, prestasi dan karirnya membaik dan berjalan lancar. Dia menjadi model berbagai produk kecantikan dengan busana muslimah yang elegan dan selalu tampil cantik dengan pakaiannya.

Jadi, apakah jilbab dan pakaian islami itu penghalang kita berprestasi? Tidak, tidak sama sekali. Bahkan dia menjadi daya tarik tersendiri yang dapat melejitkan karir dan prestasi kita. Dan mari berprestasi dalam ridho Ilahi.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Shofia Shabrina -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -